Rabu, 19 Februari 2014

Realita Unidar Ambon



Realita Unidar Ambon
Di Indonesia bagian timur ada banyak perguruan tinggi yang mana telah mencetuskan para wisuda mudah yang mempunyai intelektual yang tidak ragukan untuk bersaing dengan perguruan tinggi yang ada di Indonesia belahan barat, maupun dengan perguruan tinggi yang ada di luar negeri. Ada salah satu perguruan tinggi di Indonesia belahan timur, yang lebih tepat berada di provinsi Maluku kota Ambon, yang bernama Universitas Darussalam Ambon, yang biasa di sapa dengan bumi merah. Inilah salah satu perguruan tinggi yang sedang berkembang di Indonesia belahan timur. Universitas Darussalam Ambon di dirikan oleh Mayjen Ismail Marjuki yang menjabat sebagai gubernur Maluku pada saat itu, yang jelasnya pada tahun 1986. Dari tahun 1986 Universitas Darussalam Ambon mulai beroperasi dengan tiga fakultas, dan dengan berjalannya waktu universitas Darussalam Ambon mulai mengalami kemajuan yang sangat besar, yang tadinya beroperasi dengan tiga fakultas, sekarang sudah ada tujuh fakultas yang terdapat di Universitas Darussalam Ambon. Dan semua fakultas yang ada di Universitas Darussalam  Ambon telah di Agritasi oleh Menteri pendidikan. Dan jumlah mahasiswa yang ada di universitas Darussalam Ambon sebesar 13 ribu mahasiswa. Dan universitas Darussalam Ambon telah mencetus wisudawan mudah sebesar 5 ribu. Yang sebagian besar sudah mengabdi ke pada negara.
Universitas Darussalam Ambon saat ini lagi tidak mengalami ke majuan, di akibatkan karena matinya dinamika kampus di bumi merah. Ini dampak dari matinya kelembagaan yang ada di bumi merah. Kawan-kawan yang menduduki ketua dalam kelembagaan kemahasiswaan tidak bisa memainkan perannya dengan baik, yang tidak bercermin pada konstitusi yang ada di bumi merah. Di tambah lagi banyaknya mahasiswa yang berada di bumi merah yang terikat dengan partai politik tidak heran jika ini hari tidak ada kawan-kawan mahasiswa yang menyuarakan ke ingin rakyat. Pada hal mahasiswa mempunyai fungsi sebagai agen of cengs, agen pembaharuan, fungsi kontrol terhadap kaum pejabat negara, yang menindas rakyat. Kalau kita mau berbicara historis dari masa orde lama dan orde baru dengan tahun reformasi telah terdapat banyak berubahan antara mahasiswa orde lama dan orde baru dengan mahasiswa yang berada di reformasi. Orde lama dan orde baru terdapat banyak kisah yang sangat sedih buat mahasiswa Indonesia, karena pada zaman itu banyak mahasiswa yang mati pada saat menjalankan fungsinya sebagai mahasiswa, dan itu di lakukan untuk kepentingan rakyat bukan kepentingan pribadi. Sedangkan mahasiswa  yang berada pada masa reformasi, mereka menjalankan fungsi sebagai salah satu pencarian untuk mendapatkan uang. Dan mereka menggadekan harga diri mereka untuk mendapatkan uang selama mereka menjadi mahasiswa. Ini bukan kami mau menjelek-jelekkan mahasiswa sekarang ini, tapi itulah realita yang ada sekarang ini.
Tapi kita tidak bisa pungkiri bahwa   tata kelembagaan yang ada di universitas Darussalam ambon menganut tata kelembagaan kenegaraan Yang ada di Indonesia, makanya mahasiswa yang ada di unidar tidak bisa di pisahkan dengan yang namanya politik. Bukan hanya di di unidar tapi kalau kita mau tella lebih dalam negara Indonesia merdeka karena politik. Tapi kita sebagai mahasiswa jangan dulu terikat dengan yang namannya partai politik, ini bukan kami mau batasi ruang gerak kawan-kawan, tapi kalau kita mau lihat bahwa identitas mahasiswa yang ada pada pundak kita , di tambah lagi lemahnya konstitusi yang ada di unidar ambon  terkait dengan kawan-kawan mahasiswa  yang sudah terikat dengan partai politik. Ini bukan kami mau menjelek-jelekan politik, tapi oknum-oknum yang ada di dalamnya yang masih berstatus mahasiswa. Makanya dampak dari semua ini, unidar tidak lagi menjadi ladang pengetahuan tapi unidar menjadi serigala buat mahasiswa yang lain.    
Buat kawan-kawan mahasiswa yang melihat penindas yang terjadi di mana saja dan dia bergetar hati,dan mengatakan tidak oleh orang-orang yang munafik maka dialah kawan saya. Jika kalian melihat penindasan dan kalian tidak bergetar hati, dan mengatakan iya untuk orang yang munafik untuk menutupi kesalahannya maka kamulah musuh saya. Jangan kita mengojoni orang tua kita, dan belajarlah untuk jujur pada diri kita walau pun pahit nanti di rasakan oleh kita.